Biaya Melahirkan
Dua bulan setelah melahirkan, saya coba untuk menulis blog lagi. Sebelumnya agak susah untuk update blog ini, jangankan update blog, untuk lurusin badan aja sulit hehehe. 17 Agustus 2018 kemarin, saya melahirkan putra pertama kami, A Salahuddin Pramudya, kami memanggilnya Sal. Rasanya setelah melahirkan itu campur aduk, ya nano nano lah, senang, stress, sedih, marah dan semua berubah. Loh ko bisa stress, sedih dan marah? Tenang, buat ibu-ibu baru jangan khawatir kalau merasakan hal yang sama, semua akan terlewati seiring waktu. Sekarang saya akan jelaskan satu-satu perasaan itu 🤪. Saya awali dengan pengalaman menentukan tempat persalinan.
Seminggu setelah cek kandungan dokter Tika atau minggu ke 37, saya dan suami memutuskan untuk survey beberapa rumah sakit di Jakarta Barat. Sebenarnya saya dan suami galau saat menentukan tempat lahiran, banyak sekali pertimbangan yang kita pikirkan. Intinya sih kita takut karena ini pengalaman pertama kita mau melahirkan dan kita hanya tinggal berdua di Jakarta. Saya agak takut dan ragu saat akan melahirkan, takut terjadi apa-apa. Awalnya kita berpikir lahiran di Klinik Kartika saja, selain dokternya sudah sering cek kita, biaya nya pun lebih murah. Tapi karena waktu itu kita takut terjadi apa-apa saat lahiran, nanti sulit lagi karena alatnya tidak selengkap di RS, dan kita mau nya dokter Tika yang menemani saat lahiran tapi ternyata belum tentu bisa juga, akhirnya kita putuskan untuk di Rumah Sakit saja.
Saat itu sebenarnya kita memang salah, salah karena tidak mempersiapkan tempat lahiran, salah karena “tidak” mempersiapkan budget lahiran, dan salah karena mental kita lemah, tidak berserah diri pada Allah. Siang itu, hari Sabtu di minggu ke 37, saya dan suami survey beberapa rumah sakit di Jakarta Barat, menggunakan motor di bawah panasnya matahari 😭.
Survey Rumah Sakit
1. RSIA Harapan Kita
Rumah Sakit pertama adalah RSIA Harapan Kita, tempatnya dekat sekali dengan tempat tinggal saya, Rumah Sakitnya pun besar khusus Ibu dan Anak. Saya dan suami menuju bagian informasi untuk menanyakan biaya lahiran normal dan sesar. Biayanya cukup lumayan dan belum termasuk biaya obat atau peralatan lainnya. Kita merencanakan lahiran dengan pelayanan kelas 1. Di ruangan kelas 1 ini terdiri dari dua kasur dalam satu ruangan atau tepatnya untuk dua pasien. Suami saya bertanya lebih jelas mengenai jumlah orang yang bisa menunggu di kamar, jawabannya sangat mengagetkan yaitu tidak ada yg boleh menunggu di kamar, hanya bisa saat jam kunjungan. Ini sih aneh banget, masa iya orang baru lahiran tapi tidak ada orang yang nungguin, walaupun suaminya. Biasanya satu orang selalu boleh. Petugasnya menjelaskan ya kalau pun ada yang boleh masuk kamar harus seizin dokter dan kalau mau ya kelas VIP. Kebayang aja baru lahiran tapi harus tidur sendiri 😱 (walaupun ada 1 pasien lagi di sebelah), ya kalau bisa tidur, belum lagi kalau bayinya nangis di malam hari. Oh ya di RSIA Harapan Kita ini, bayi yang baru lahir bisa tidur dekat dengan Ibunya, artinya bisa satu ruangan dengan Ibunya. Atas pertimbangan bahwa kalau ambil kelas 1 itu suami tidak bisa menunggu di kamar, akhirnya kita memutuskan untuk survey tempat lain.

2. RS Royal Taruma
Di hari yang sama, kita melanjutkan survey ke Rumah Sakit Royal Taruma. Di sini harga lahiran sudah di paket. Berbeda dengan RSIA Harapan Kita, RS Royal Taruma ini ibu setelah melahirkan bisa ditunggu oleh suaminya atau orang lain maksimal 1 orang. Namun walaupun sudah harga paket, ada biaya lain di luar paket yang masih harus dibayar seperti biaya admin atau obat-obat lain.
Untuk biaya melahirkan di RS Royal Taruma saya berikan acuan ke link berikut ya https://id.theasianparent.com/biaya-melahirkan-rumah-sakit-jakarta-barat/, biayanya tidak terlalu beda jauh dengan sekarang, sebenarnya saya sudah dapat selebaran biaya terbaru di 2018 tapi saya lupa simpan dimana hehehe, nanti kalau ketemu saya update lagi.
3. RS Siloam Kebon Jeruk
Selanjutnya kita survey ke RS Siloam Kebon Jeruk. Nah disini biaya melahirkan sudah all in kecuali kalau hari libur, biaya dokter nya bisa lebih mahal. Berikut rincian biaya melahirkan di RS Siloam Kebon Jeruk, untuk biaya sesar nya bisa 2 kali lipat dari harga melahirkan normal.
Dari ketiga Rumah Sakit tadi ada hal yang saya dan suami tidak tanyakan karena lupa yaitu apakah proses persalinannya pro Normal? Dan apakah RS nya juga pro ASI. Perlu dicatat ya bagi ibu hamil dan suaminya, ini poin penting yang harus diperhatikan, cari tempat melahirkan yang Pro Normal dan Pro ASI demi kelancaran dan kenyamanan ibu sebelum, saat dan pasca melahirkan agar ibu tetap sehat “mental” nya juga.
Hal penting untuk proses lahiran
Menurut saya, proses lahiran itu yang penting adalah kenyamanan pada ibu. Jadi jangan takut kalau ibu mau pilih lahiran di dokter ataupun bidan selama ibu nyaman di tempat itu, kecuali kalau kondisi ibu mengharuskan sesar. Jangan terbawa emosi sesaat, hanya karena ingin “keren”, terbawa pengaruh media sosial dimana banyak ibu-ibu melahirkan dengan cara yang indah, mudah dan tempat yang kece hehhee. Percaya deh proses melahirkan itu butuh perjuangan mau itu lahiran normal ataupun sesar. Jaga lah mental ibu jangan sampai down atau stress. Biaya pun harus dipertimbangkan, ketika di ruangan kelas 1 atau bahkan 2 pun sudah nyaman, jangan ragu untuk pilih kelas tersebut. Biaya setelah melahirkan juga cukup lumayan loh, jadi kita harus cermat dalam memperhitungkan segala biaya yang mungkin terjadi. Jangan sampai setelah lahiran malah stress karena overbudget, hehehehe.
Saya juga banyak mendapatkan informasi bahwa melahirkan di bidan biasanya lebih nyaman, karena bidan tau bagaimana mendampingi ibu melahirkan, akan dikondisikan serileks mungkin. Saat itu saya memang berencana melahirkan di klikin dokter Tika namun karena ini proses lahiran pertama saya, jadi saya dan suami agak was-was kalau butuh penanganan lebih lanjut saat melahirkan. Akhirnya kita melahirkan di rumah sakit deh hehehehe kita lupa bahwa ada Allah yang memutuskan segalanya, kita lupa harus yakin dan berserah pada-Nya, terlalu takut dengan hal yang belum pasti hehhe.
Referensi lain
Oh ya saya juga pernah nemu review tempat melahirkan di Bandung yang membuat ibu rileks saat proses lahiran. Ibu bisa request aroma terapi ruangan hingga musik yang akan diputar saat lahiran. Awalnya saya ingin sekali melahirkan di tempat seperti itu tapi saya tidak menemukannya di Jakarta.
Intinya penentuan tempat melahirkan itu harus dipertimbangkan dari berbagai poin :
- Jarak dari tempat tinggal
- Pro Normal dan Pro Asi
- Lingkungan yang mendukung suasana nyaman
- Bisa membuat sugesti positif pada ibu
- Biaya yang sesuai anggaran
- Persiapkan dari beberapa bulan sebelum melahirkan
- Pengalaman dokter atau bidan dalam membantu proses lahiran
Di postingan selanjutnya saya akan menceritakan proses lahiran Sal di Rumah Sakit. Pengalamannya sangat mengesankan dan membuat saya banyak mendapat pelajaran bahwa hidup harus mempunyai rencana yang diserahkan kepada Allah, bukan kepada manusia 😇.
One thought on “Biaya Melahirkan di Jakarta Barat”